Mempekerjakan Orang yang Berkualitas
Apabila kita telah mempekerjakan orang-orang yang berkualitas dan mempercayakan aset-aset lembaga yang paling berharga pada mereka, mengapa Anda tidak memberi mereka kepercayaan untuk membuat penilaian atas cara memanfaatkan kesenangan untuk meraih tujuan-tujuan lembaga?
Sejumlah atasan merasa takut bahwa jika pekerja-pekerja itu diizinkan untuk bersenang-senang, mereka akan memanfaatkan situasi dan menggeser perhatian dari kerja menjadi kesenangan. Ini adalah resiko jika kita menganggap kesenangan sebagai imbalan atas kerja, bukannya menganggap kesenangan sebagai bagian dari kerja. Jika model mental kita adalah ‘kerja keras dulu, baru kesenangan’, maka akan tercipta sebuah kondisi di mana orang-orang merasa sedang berdiet dan diet itu tidak menyenangkan. Dan diet-diet itu, seperti yang kita ketahui, kerapkali diakhiri dengan pesta pora. Jika kesenangan telah ‘menyatu’ dengan kerja dan lahir dari kepuasan akan kerja dan relasi-relasi kerja yang bagus, maka resiko ‘kucing pergi dan tikus pun bermain’ akan kian diperkecil.
Apabila kerja dapat benar-benar bernilai dan menyenangkan, maka pekerja-pekerja yang berkualitas pun akan bertahan. Jika ada satu kelompok pekerja yang selalu memegang komitmen, dipenuhi energi, dan produktif, maka pekerja-pekerja lainnya pun akan turut bergabung. Perpaduan antara kesenangan dan kerja akan menciptakan sebuah kekuatan alamiah yang semakin memampukan para pekerja menjadi lebih berkualitas.
Disarikan dari buku: Fun Works, Penulis: Leslie Yerkes.