Teori Klasik tentang Organisasi

Mar 18, 2014 1 Comment by

Teori Klasik atau struktural berasal dari dua teori. Pertama, teori saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W. Tylor 1911 yang menekankan pada pembagian pekerjaan untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biasa seefesien mungkin. Sejalan dengan prinsip Tylor ini Hendy Fayol (1919) mengembangkan teori yang agak lebih luas yang menekankan kepada spesialisasi pekerjaan, otoritas, kontrol, dan pendelegasian tanggung jawab. Kedua: berasal dari teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber 1947 yang menekankan pada pentingnya bentuk struktur hierarki yang efektif bagi organisasi. Masing-masing teori tersebut akan dibicarakan sepintas lalu sebelum masuk pada teori klasik.

Pada teori saintifik manajemen pengelolaan organisasi didasarkan  pada prinsip-prinsip kunci seperti berikut.

  1. Pembagian pekerjaan.
  2. Otoritas dan tanggung jawab.
  3. Kesatuan komando.
  4. Kesatuan arah.
  5. Minat masing-masing bawahan terhadap minat umum.
  6. Pembayaran yang wajar.
  7. Sentralisasi.
  8. Mata rantai komando.
  9. Perintah.
  10. Kesamaan.
  11. Stabilitas kedudukan personel yang tetap.
  12. Inisiatif.
  13. Rasa kesatuan korp.

Selanjutnya, kita lihat pula teori birokrasi. Birokrasi merupakan organisasi manusia yang distruktur secara ideal. Birokrasi ini dicapai melalui pembentukan aturan, struktur, dan proses dalam organisasi (Kreps, 1986) kita dapat mengenal suatu organisasi bersifat birokrasi atau tidak berdasarkan karakteristiknya. Menurut Kreps karakteristik birokrasi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Adanya aturan-aturan, norma-norma, dan prosedur yang baku mengenai apa yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi
  2. Spesialisasi peranan anggota organisasi menurut pembagian pekerjaan
  3. Hierarki otoritas organisasi secara formal
  4. Pekerjaan karyawan dikualifikasikan berdasarkan kompetensi teknis dan kemampuan melakukan pekerjaan seseorang
  5. Hubungan interpersonal di antara anggota organisasi bersifat profesional dan personal
  6. Deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota organisasi yang merupakan pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
  7. Rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan penyelesaian tujuan.

Selain adanya karakteristik tertentu dari birokrasi ini, birokrasi juga mempunyai unsur yang merupakan kunci. Keit Devis (Goldhaber, 1986) mengemukakan adanya empat unsur dari birokrasi, yaitu adanya spesialisasi pekerjaan yang tinggi, hierarki otoritas yang kaku, adanya aturan dan kontrol yang rinci dan impersonality.

Disarikan dari buku: Komunikasi Organisasi Lengkap, Penulis: Prof. Dr Khomsahrial Romli, M. SI.

Bentuk Lembaga, Struktur Oganisasi

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.

One Response to “Teori Klasik tentang Organisasi”

  1. Adit says:

    wah terimakasih atas infonya sangat bermanfaat untuk tugas kuliah. oh iya mungkin agan butuh referensi lain bisa klik laman berikut http://library.gunadarma.ac.id/

Leave a Reply