Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Nirlaba, Jakarta, 18-19 Agustus 2015

Agu 20, 2015 No Comments by

Melihat kesuksesan gelombang pertama, Penabulu Alliance kembali melakukan Pelatihan Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Nirlaba yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Agustus 2015, yang bertempat di Rumah Kemuning, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pelatihan yang difasilitasi oleh Tino Yosepyn dari tim Penabulu ini, dihadiri 6 Lembaga dengan jumlah peserta 12, yang terdiri dari 3 Laki-laki dan 9 Perempuan.

Berikut nama peserta yang mengikuti Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Organisasi Nirlaba gelombang ke 2:

  1. Wahjuni Kurjanti, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara
  2. Ade Putri Maysaroh, LKN PKPU
  3. Widyarti, LKN PKPU
  4. Widodo A, Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa
  5. Titik Maryani, Yayasan Pendidikan Dompet Dhufa
  6. Evi Sukesih, Koperasi Mitra Utama Bengkulu
  7. Iin Islamy, Koperasi Mitra Utama Bengkulu
  8. Dewi Puspitasari, Rumah Zakat – HC
  9. Heri Maryanto, Walhi Lampung
  10. Rado Puji Santoso, Penabulu Alliance
  11. Nurul Purnamasari, Penabulu Alliance
  12. Tri Yonanita, Penabulu Alliance

Pembukaan dilakukan oleh Khairi Syah Fitria, dengan memperkenalan tim unit Learn! dan fasilitator. Sebelum Tino memulai membawakan materi, Tino mengajak peserta semiloka untuk me-rilex-kan pikiran dan meminta peserta untuk menuliskan harapan-harapan Indonesia di masa mendatang dan di gantungkan pada pohon harapan. Setelahnya Tino mulai masuk dalam materi. Sesi pertama yang dimulai Tino di mulai dengan mengajukkan sebuah pertanyaan pada peserta tetang “Mengapa sebuah Organisasi Khususnya Organisasi Nirlaba Perlu Mengelola Pengetahuan?“, secara garis besarnya Tino menjelaskan tentang karakteristik khusus sebuah organisasi nirlaba. Tino juga menjelaskan bagaimana peran mobilisasi sumberdaya dalam organisasi dengan mekanisme perluasan sumberdaya hingga mencapai visi misi yaitu organisasi yang berkelanjutan dan tumbuh.

Tino menjelaskan mengenai Hirarki pengetahuan di sesi kedua yang digambarkan dalam sebuah model kerucut, yang dimulai dari pengumpulan data yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi, informasi yang kemudian diolah menjadi sebuah konteks dan dikeluarkan menjadi sebuah pengetahuan dan pengetahuan menjadi sebuah kebijaksanaan. Kemudian Tino menjelaskan model SECI (Socialization-Externalization-Combination-Internalization), model pengetahuan ini menjelaskan 2 jenis yaitu tacit dan explicit. Tino menjelaskan tacit merupakan pengalaman individu yang dibagikan kepada individu lainnya, yang kemudian dieksternalisasikan menjadi sebuah explicitidengan cara bagaimana individu ini dapat menyampaikan pengetahuan yang didapatnya diolah menjadi sebuah pengetahuan. Tino melanjutkan penjelasan mengenai Pemetaan Arus yang didalamnya terdapat 2 arus yaitu arus informasi dan arus pengalaman, kemudian arus tersebut akan bertemu dan bermuara pada pengetahuan.

Seusai jam makan siang, Tino menlanjutkan Materi Spiralisasi dan Konversi Pengetahuan Demi Keberlanjutan Organisasi Nirlaba. Tino mengajak peserta untuk berdiskusi dengan sebuah pertanyaan inovasi dan kreasi hasil pengelolaan pengetahuan organisasi yang terpikirkan oleh peserta saat ini? Kemudian Tino mengajak peserta untuk membuat sebuah inovasi dan kreasi apa yang mungkin dapat terjadi didalam lembaganya masing-masing.

Di hari kedua Semiloka Tino Yosepyn mecoba me-review ulang materi di hari pertama dengan menanyakan dari semua materi yang dipelajari, hal apa yang paling diingat atau membekas oleh para peserta pelatihan. Widodo dari Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa menyapaikan pemaparanya mengenai Hirarki Pengetahuan bagaimana hirarki pengetahuan yang selama ini terjadi dalam banyak lembaga hanya sampai data dan informasi dan bagaimana sebuah lembaga bisa membuat data informasi yang sudah ada diolah menjadi pengetauan dan sebuah kebijakasanaan yang baik. Titik Maryani dari lembaga yang sama dengan Widodo A, juga menyampaikan bagaimana memaknai sebuah Knowlagde Management didalam sebuah lembaga dan memberikan ruh dalam makna tersebut.

Selanjutnya Tino kembali menjelaskan bagaimana Model SECI yang terus berputar arahnya dan berkelanjutan dari sebuah sistem ekternalisasi (tacit menjadi explicit) dan sistem internalisasi (explicit menjadi tacit), dari penjelasan tersebut Tino mengajak peserta untuk membuat contoh kasus dari lembaganya dari kedua sistem tersebut.

DSCN7146_2

Hasil diskusi dari masing-masing lembaga dipresentasikan setelah makan siang, dari hasil pemaparan tersebut terjadi diskusi yang cukup aktif antar peserta dan fasillitastor, hingga acaranya selesai. Sebelum acara pulang, Tino menanyakan pada peserta mengenai kesan dan pesan baik untuk panitia dan peserta lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama antar peserta, panitia dan narasumber.

Liputan

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Semiloka Pengenalan Dasar Pengelolaan Pengetahuan Organisasi Nirlaba, Jakarta, 18-19 Agustus 2015”

Leave a Reply