Sang Penjelajah

Feb 14, 2015 No Comments by

Bagi seorang Gita Wirjawan, dunia seolah tak bertepi. Pria kelahiran Jakarta 47 tahun silam itu bisa bergerak seperti seorang penjelajah. Lama ia menggeluti bisnis investasi: mengakuisisi dan menjual sejumlah perusahaan. Baik ketika ia menjadi eksekutif di sejumlah perusahaan investasi seperti Citibank dan JP Morgan Indonesia, maupun pada saat dia membuka usaha sendiri melalui bendera Ancora Capital.

Tak jarang ia berlabuh dalam dunia musik jazz dan olahraga. dan ia bukan hanya pendengar pasif. Gita juga seorang pemusik, promotor pertunjukan musik jazz, dan pemilik perusahaan rekaman Omega Pacific Production. Ia mengenal jazz pada usia 13.

Dunia Gita kini berkembang lebih jauh. Ia seakan tak puas hanya hidup bersama bisnis, musik, dan olah raga. ia tak menampik permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menawarinya posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2009. Ia terbang ke seluruh dunia menjadi duta investasi Indonesia. Hanya dua tahun, Gita mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar. Gita ditunjuk menjadi menteri perdagangan justru di saat ekonomi global sedang lesu.

Pendiri Ancora Foundation ini meyakini pembangunan di Indonesia masih memerlukan bantuan keuangan. Ia mengibaratkan Indonesia sebagai bangunan yang kekurangan dana untuk membuat atapnya. Kebetulan pihak luar negeri memiliki sumber bantuan tersebut. “Kita bukan menjual negara karena kitalah yang mengelola dana itu.” kata Gita.

Selain sebagai menteri, Gita kini juga mendonasikan sebagian kekayaannya melalui Ancora Foundation. Yayasan ini bergerak di bidang kemanusiaan, khususnya pendidikan. Yayasan ini memfokuskan diri pada donasi pendidikan, memberi beasiswa pada pemuda untuk bersekolah di beberapa universitas ternama di dunia dan di indonesia.

 

“Bangga Berbangsa”

Kepada seluruh generasi muda Indonesia, penerus dan calon pemimpin bangsa, saya ingin berbagi cerita tentang Indonesia, tentang sejarah bangsa kita, posisi bangsa kita saat ini, dan masa depan bangsa yang dapat kita raih bersama.

Kalau kita kilas balik ratusan tahun lalu, pada abad ke-7 bangsa Indonesia telah mampu menarik perhatian dunia. Indonesia seperti magnet yang dapat menarik rubuan orang dari luar untuk bermigrasi ke Indonesia. Ditambah lagi, ratusan tahun berikutnya bangsa Indonesia mampu membangun Candi Borobudur, candi umat Buhda terbesar di dunia, yang mendorong pengembangan Buddha di Indonesia.

Kemudian abad ke-14, Kerajaan Majapahit mampu menguasai seluruh wilayah nusantara bahkan hingga ke Singapura dan Filipina. Kerajaan Majapahit juga memiliki hubungan dagang, sosial dan politik dengan negara-negara Kamboja, Siam, Birma, Viet Nam dan Tiongkok. Ini merupakan manifestasi dari kebangkitan ekonomi, sosial, kebudayaan dan geopolitik Indonesia pada masa itu.

Memasuki ke abad ke-20, pada tahun 1945 bangsa kita berhasil mengukuhkan diri sebagai negara yang merdeka, lepas dari penjajah. Inilah titik awal perjalanan bangsa kita sebagai bangsa yang merdeka. Pada saat itu, tatanan politik dunia di perkirakan akan berbentuk bipolar atau bahkan singular dimana sistem internasional akan didominasi negara adikuasa saat itu. Namun saat ini kenyataannya, banyak kekuatan baru yang muncul. Dunia tidak lagi didominasi oleh dunia Barat, melainkan banyak bangsa di Selatan yang muncul sebagai kekuatan baru. Sebut saja China, Afrika, Brasil dan tentu saja Indonesia.

Di abad ke-21 ini, Indonesia mampu menunjukkan kekuatannya sebagai bangsa. Kira berhasil melewati berbagai krisis ekonomi global. Tahun 1997, pada saat krisis moneter, Indonesia justru melakukan transisi kearah yang lebih baik, yaitu demokrasi. Tahun 2008, saat krisis keuangan global, Indonesia mampu bertahan dan mencetak pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebesar 6,4 persen. Hingga saat ini, dimana Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang sering disebut negara maju, mengalami krisis ekonomi – Indonesia pun masih bertahan dengan pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen. Indonesia pun menjadi perhatian dunia dan kemudian disebut sebagai salah satu dari emerging countries. Bersama emerging countries lainnya, Indonesia saat ini menopang pertumbuhan ekonomi global.

Kemudian para ekonom dan lembaga penelitian dunia memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi bangsa besar dan ekonomi termaju dimasa yang akan datang. Salah satunya adalah McKinsey Global yang dalam laporannya menyebutkan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-7 didunia dengan nilai mencapai US$ 70 triliun. Indonesia juga memiliki keuntungan demografi dimana dari 240 juta orang Indonesia di dominas oleh penduduk berusia produktif di bawah 30 tahun. Sumber daya manusia merupakan harta paling berharga bagi suatu bangsa, namun tentunya untuk menjadi negara maju kita harus mulai meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kita.

Pendidikan adalah modal dasar untuk mengapai cita-cita untuk menjadi bangsa yang besar di masa depan. Pemerintah sesungguhnya memiliki kemampuan fiscal untuk mendorong pembangunan kapasitas manusia Indonesia. Dengan asumsi 20 persen anggaran pemerintah akan di alokasikan untuk pendidikan, maka pemerintah akan memiliki USD 2,4 triliun untuk menyekolahkan putra dan putri Indonesia kesekolah-sekolah terbaik di Indonesia dan bahkan luar negeri. Saya yakin dengan pendidikan yang baik, generasi Indonesia akan mampu berinovasi menciptakan berbagai produk berkelas dunia, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Saya percaya bangsa kita mampu menjadi kekuatan ekonomi terbesar di masa yang akan datang, seperti yang telah diproyeksikan, asal seluruh generasi muda mengetahui kekuatan dan kebesaran bangsa ini. Namun di satu sisi, saya melihat masih banyak pemuda pemudi kita yang belum sadar betapa besar Indonesia, bangsa kita. Banyak dari generasi muda yang tidak tahu bahwa ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, terbesar ke-15 di dunia, dan bahkan empat kali lebih besar dari pada Singapura. Bagaimana kita dapat bangga berbangsa kalau kita dapat mengenali kebesaran bangsa kita sendiri.

Untuk itu, saya mengajak seluruh generasi muda, calon pemimpin bangsa, untuk berusaha meningkatkan kapasitasnya, terus berinovasi, sadar akan kebesaran bangsa sendiri. Niscaya menjadi bangsa dengan perekonomian terbesar di dunia bukan lagi mimpi, tapi sangat mungkin untuk jadi nyata bagi Indonesia. Mari kita berbangga berbangsa Indonesia, bangga menjadi Indonesia, dan raih cita-cita bangsa bersama.

Sumber: Surat Dari & Untuk Pemimpin, Penulis: Gita Wirjawan, Hal: 256-258.

Cerita Perubahan, Mengawal Perubahan, Pertumbuhan

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Sang Penjelajah”

Leave a Reply