Raja Renang Asia Tenggara

Feb 21, 2015 No Comments by

Dunia muda Richard Sam Bera adalah dunia renang. Pria kelahiran Jakarta, 41 tahun silam itu merajai kolam renang asia tenggara selama hampir 15 tahun. Total ada 25 medali emas yang didulangnya selama Sea Games yang diikutinya. Ia juga pernah tiga kali menembus pentas olimpiade, yakni di Seoul (1988), Atlanta (1996), dan Sidney (2000).

Ketika kuliah di Arizona State University, Amerika Serikat, mengambil jurusan politik dan ekonomi, Icad, demikian ia biasa disapa, juga tak melupakan renang. Ia bahkan menjadi orang Indonesia satu-satunya yang meraih penghargaan All American Divisi I NCAA sebanyak empat kali ketika memperkuat tim renang universitasnya. Icad juga sempat menjadi asisten pelatih renang di Arizona State University.

Prestasinya tak lepas dari didikan orang tuanya. “Saya berhasil karena dukungan almarhum ibu,” ujarnya. Ibunya, Maartje Kullit, selalu mendukungnya sejak masih belajar renang, memastikan dia mendapat asupan gizi yang cukup, hingga berhasil tanding di Olimpiade. Pagi buta, jam 4 pagi Icad sudah terjun di kolam. Jam tujuh dia berangkat sekolah, dan sorenya kembali ke kolam renang.

Namun, dunia Icad sekarang berbeda. Ia kini terjun ke dunia media. Ia mengenal media pertama kali ketika bergabung di Departemen Marketing koran lokal di Phoenix, Amerika Serikat, Arizona Republic. Kembali ke Indonesia pada tahun 2000, Richard menjadi presenter olahraga di Metro TV. Sekarang Richard menjadi editor di FHM Indonesia dan Men in Fitness Indonesia. Di sela-sela pekerjaannya, penggemar Arsenal ini masih aktif ikut lomba Triathlon.

 

Richard Sam Bera

Selama lebih kurang 30 tahun berkecimpung didunia olahraga renang, banyak sekali pengalaman hidup yang saya dapatkan. Orang kebanyakan hanya mengetahui saat kemenangan saya di berbagai kejuaraan renang nasional maupun internasional. Tetapi tidak banyak yang tahu mengenai proses meraih kemenangan itu. Tidak banyak yang mengetahui saya mengalami banyak kekalahan dan kegagalan dalam latihan dan pertandingan yang jumlahnya bahkan melebihi keberhasilan dan kemenangan saya.

Sejak kecil saya selalu menjadi anak yang berusaha yang terbaik dari apa yang saya miliki. Saya tidak terlalu mempersoalkan situasi saya yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja saat tumbuh besar, meski teman-teman disekolah mayoritas berasal dari keluarga berada. Akan tetapi sikap itu yang saya rasa mendorong saya untuk maju di olahraga renang. Segala pencapaian yang saya raih seberapa kecil pun merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi saya, baik itu saat latihan maupun pertandingan. Saya dengan cepat belajar dari kecil bahwa dihidup ini, kita akan menemui, mengalami dan merasakan kegagalan. Terkadang saya merasakan kegagalan setiap hari disaat latihan. Akan tetapi saya juga tau bahwa jika saya belajar dari kegagalan saya, hasil berkutnya akan lebih baik atau paling kurang berbeda. Dan hal inilah yang mengantar saya keberbagai kemenangan di pertandingan. Orang bilang saya banyak berhasil, tetapi saya bilang saya lebih banyak gagal. Dan semua kegagalan itulah yang membaut saya berhasil. Tidak ada keberhasilan instan. Dan semua kegagalan itulah yang membuat saya berhasil berawal dari kerja keras, displin, belajar dari kegagalan (dan keberhasilan) dan pengorbanan.

Juga penting bagi saya melakukan apa yang saya cintai dengan benar. Saya tidak mencoba untuk berbuat curang untuk bisa menjadi juara. Saya selalu tahu jika saya melakukan apa yang terbaik yang saya bisa lakukan dengan benar, keberhasilan akhirnya akan datang. Dan itu lebih berarti bagi saya.

Pada akhirnya kita hanya bisa melakukan sejauh apa yang kita bisa lakukan. Jika kita melakukan apa yang kita lakukan dengan cinta dan kerja keras, tidak ada yang bisa mengatakan bahwa kita gagal. Ada ratusan medali dan piala di lemari saya, tetapi ada ratusan lagi yang saya gagal raih. Tetapi itulah yang membuat semua medali an keberhasilan yang saya dapatkan terasa lebih manis.

Sumber: Surat Dari & Untuk Pemimpin, Penulis: Richard Sam Bera, Hal: 259-261.

Cerita Perubahan, Mengawal Perubahan, Pertumbuhan

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Raja Renang Asia Tenggara”

Leave a Reply