Permainan Berbagi Tugas

Okt 06, 2012 No Comments by

Setiap anggota kelompok secara estafet membawa balon yang sudah diisi air. Mereka harus merangkak dan melompat di medan yang telah disiapkan oleh trainer. Peserta dengan waktu tercepat dan jumlah balon terbanyak yang berhasil ditransfer akan dinyatakan sebagai juara.

Tujuan

Melatih kerja sama dalam tim. Kekompakan dan kerja yang padu akan menghasilkan suatu prestasi yang baik.

Cara Permainan

 

Format             : Berkelompok

Waktu             : 20 – 35 menit

Tempat            : Di luar ruangan

Materi              : beberapa balon diisi air, jala dan tali

Peserta             : 20 – 50 orang

Setiap kelompok yang terdiri atas 7-10 peserta (setiap kelompok jumlah anggotanya harus sama) diminta membawa balon berisi air secara estafet. Mereka diminta merangkak dengan medan yang sudah disiapkan dengan pembatas tali supaya mereka bisa menerobos dan tidak melewati batas tali yang dipasang. Bentuk medannya adalah mereka harus merangkak 2 meter (tali atau jaring dipasang 0,5 meter diatas tanah) lalu melompati rintangan setinggi 0,5 meter. Di ujung medan, sudah ada satu orang temannya dalam kelompok yang menerima balon berisi air (diibaratkan sebagai ranjau) untuk dibawa kembali kearah yang berlawan, lalu rekannya meneruskan kembali sampai peserta terakhir mencapai titik finish. Peserta yang berhasil mencapai garis dengan waktu tercepat akan keluar sebagai pemenang.

Jika balon pecah, ada beberapa kerugian yang dialami kelompok:

  1. Peserta harus mulai dari titik awal.
  2. Waktu untuk tim ditambah 30 detik.
  3. Medan akan menjadi basah dan menjadi penghalang tambahan bagi tim.

Jadi, permainan memerlukan kehati-hatian dalam membawa dan menyampaikan ranjau ke peserta dalam satu tim.

Diskusi

  1. Hal apa yang paling sulit dilakukan oleh anggota kelompok?
  2. Kerja sama seperti apa yang bisa menghasilkan prestasi yang baik?
  3. Bagaimana membagi tugas ke masing-masing anggota kelompok?
  4. Tim seperti apa yang bisa menang?

Pembahasan

Di sebuah organisasi, ada perangkat untuk menunjukkan area yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan. Perangkat disebut job description. Uraian dan cakupan pekerjaan tidak hanya memberikan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan karyawan, melainkan pula kepada siapa dia bertanggung jawab dan siapa yang membantunya dalam pekerjaan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukan banyak karyawan menjadi sangat perhitungan dengan apa yang tertulis sebagai cakupan pekerjaan (job description). Contohnya, jika karyawan diminta melakukan sesuatu di luar uraian pekerjaan secara tertulis, maka ia akan keberatan. Mereka kadang berdiplomasi dengan mengatakan secara halus bahwa dia masih mengerjakan sesuatu, padahal dia adalah orang yang dibutuhkan untuk membantu pekerjaan lain. “Penolakan” bukannya tanpa dasar karena umumnya seorang karyawan mengukur untung-ruginya, yang ujungnya berupa penolakan tugas.

Ada seorang karyawan yang sangat rajin dan senang mempelajari hal baru (willing to learn). Ketika dia rutin bisa menjalankan tugasnya dengan baik, ada tawaran untuk membantu di bidang pekerjaan lain, yang masih dalam satu organisasi. Ia pun sangat antusias untuk menjalani penawaran. Ia memang harus mengalami suatu risiko, setidaknya waktu untuk latihan dan penyesuaian pada hal baru. Ada organisasi yang menganggapnya sebagai cross training. Organisasi lain menganggapnya sebagai program job enrichment untuk membekali karyawan dengan pengetahuan baru. Di akhir program, ada dua kemungkinan hasil yang akan dicapai, yaitu organisasi untung karena mempunyai satu tambahan tenaga yang berkemampuan dan di sisi lain, karyawan yang positive thinking otomatis akan mendapatkan pengalaman berharga yang baru. Pengalaman berupa pengetahuan, skill, serta lingkungan di luar tempat kerjanya semula.

Kedua gambaran di atas menunjukan sikap karyawan yang berbeda. Karyawan yang satu sangat kaku mengenai uraian pekerjaan dan perhitungan, sedangkan yang lain adalah karyawan yang mau menjalani pekerjaan sehari-hari tanpa batasan job description. Tipe orang kedua akan lebih baik jika disatukan dalam tim khusus untuk membahas kemajuan di organisasi. Seperti halnya dalam permainan kita, tim yang baik akan terdiri atas anggota yang mau terjun tidak hanya sebatas tugas utamanya, melainkan berbagai upaya pribadi untuk disatukan dengan kemampuan anggota tim lain menjadi satu kekuatan yang utuh. Bayangkan seorang yang harus tiarap membawa balon berisi air. Jika mau melakukan tugas dengan senang hati dan penuh kesungguhan, maka dia akan menjadi bagian tim yang solid. Mata dan pikirannya tidak hanya meminta tugas yang ringan. Dia sadar bahwa potensinya diperlukan tim untuk membentuk suatu team building demi mencapai sukses.

Dalam pekerjaan sehari-hari, menghadapi masalah cost, menghadapi persaingan, penurunan omset, moralitas karyawan yang menurun, dan berbagai tantangan organisasi lainnya, organisasi memerlukan team building. Tim tidak terlalu perhitungan dengan jam kerja, diluar job desciption, atau uang tambahan untuk melakukan tugasnya. Semangat menyala-nyala serta berani meleburkan diri demi kepentingan tim merupakan kunci kesuksesan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan sebagai bagain tim.

Variasi

Permainan bisa divariasi dengan meggunakan lahan diperbukitan, ladang, tepi sungai, atau hutan.

Disarikan dari buku: Team Building, Penulis: Adi Soenarno, Halaman:57-61.

Sumberdaya Manusia

About the author

lingkarLSM hadir untuk menemani pertumbuhan. Kami mengidamkan masyarakat sipil yang jujur dan punya harga diri. Kami membayangkan ribuan organisasi baru akan tumbuh dalam tahun-tahun perubahan ke depan. Inilah mimpi, tujuan dan pilihan peran kami. Paling tidak, kami sudah memberanikan diri memulai sebuah inisiatif; dan berharap langkah kecil ini akan mendorong perubahan besar.
No Responses to “Permainan Berbagi Tugas”

Leave a Reply