Memastikan Partisipasi Pemangku Kepentingan Lokal dalam Proyek

Agu 21, 2018 No Comments by

Memastikan Partisipasi Pemangku Kepentingan Lokal dalam Proyek. Salah satu kelompok yang paling penting di setiap proyek adalah Pemangku Kepentingan Lokal. Dalam mengembangkan proyek, sangat penting untuk menjamin partisipasi pemangku kepentingan lokal, yakni keterlibatan aktif dalam perancangan, pengelolaan dan pemantauan proyek. Tidak cukup hanya dengan pemberitahuan kepada anggota masyarakat lokal tentang proyek baru Anda. Sebaliknya, Anda harus berupaya aktif supaya wakil dari semua kelompok pemangku kepentingan di daerah proyek—laki-laki dan perempuan, tua dan muda, kaya dan miskin, mereka yang berkuasa dan mereka yang tidak berkuasa—untuk terlibat. Partisipasi penuh para pemangku kepentingan dalam proyek konservasi dan pembangunan adalah penting karena:

  • Memberi Pemangku Kepentingan Kemampuan untuk Mengendalikan Dampak Kegiatan Proyek terhadap Kehidupan Mereka. Proyek-proyek konservasi biasanya dirancang untuk mendukung atau memodifikasi tingkah laku manusia yang mempengaruhi status beberapa kawasan alamiah atau spesies. Karena proyek-proyek ini secara langsung sering mempengaruhi orang-orang yang mata pencahariannya bergantung kepada akses ke atau menggunakan sumber daya tersebut, p’ara pemangku kepentingan ini harus berpartisipasi dalam keputusan-keputusan yang akhirnya akan mempengaruhi kehidupan mereka.
  • Mutlak Diperlukan untuk Keberlanjutan. Bila sebuah proses konservasi dirancang dan dilaksanakan secara eksklusif oleh orang-orang luar, mereka yang tinggal dilokasi proyek mungkin tidak akan melanjutkan kegiatan proyek ketika orang-orang luar tersebut telah pergi. Partisipasi penuh pemangku kepentingan dalam upaya konservasi biasanya membentuk pengertian yang lebih baik tentang pentingnya konservasi dan memberikan komitmen lebih besar akan tujuan jangka panjang konservasi.
  • Menciptakan Rasa Memiliki. Dengan semakin aktifnya keterlibatan para pemangku kepentingan dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan proyek konservasi, biasanya diiringi juga dengan tumbuhnya keyakinan mereka bahwa mereka memiliki dan menguasai proyek tersebut. Rasa memiliki dari para pemangku kepentingan dalam kegiatan konservasi biasanya berarti bahwa mereka, apabila diperlukan, akan lebih mungkin mendukung dan membela proyek.
  • Memberikan Kesempatan Belajar. Keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dalam perancangan, pengelolaan dan pemantauan proyek membangun kapasitas mereka untuk menjalankan kegiatan konservasi. Juga memfasilitasi pertukaran informasi di antara para pemangku kepentingan dengan anggota tim proyek yang berasal dari luar komunitas, jadi membantu kedua pihak untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mencapai tujuan konservasi.
  • Memberikan Tanggung Jawab. Ketika para pemangku kepentingan berpartisipasi penuh dalam proyek konservasi, mereka menerima tanggung jawab untuk bekerja keras bagi keberhasilannya. Partisipasi yang benar tidak muncul bila pemangku kepentingan melibatkan diri mereka sendiri dalam proyek hanya ketika proyek berjalan baik; mereka harus terlibat pada saat-saat baik maupun buruk.
  • Tidak Eksklusif untuk atau Dikuasai oleh Satu Kelompok. Supaya ada partisipasi yang benar dalam sebuah proyek konservasi, setiap pemangku kepentingan yang tertarik dan ingin terlibat dalam kegiatan proyek seharusnya punya akses yang setara. Satu pribadi atau satu kelompok tidak dapat mendesakkan kekuasaan atau pengaruh yang tidak semestinya—semua pemangku kepentingan harus mempunyai suara dalam pengambilan keputusan.
  • Bukan Merupakan Garansi Keberhasilan Konservasi. Walaupun partisipasi penting, keterlibatan pemangku kepentingan lokal tak dapat menyelamatkan kegagalan sebuah proyek yang dirancang dan dilaksanakan dengan buruk. Lebih jauh lagi, walaupun mempromosikan partisipasi lokal dan konservasi keduanya merupakan tujuan berharga, ada situasi di mana mungkin sulit atau tidak mungkin merancang intervensi proyek untuk mencapai keduanya. Dalam situasi ini, aksi yang mempromosikan partisipasi mungkin tercapai dengan mengorbankan konservasi. Akibatnya, bila tujuan Anda adalah konservasi, mungkin Anda harus menganggap partisipasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan akhir.

Cara yang pasti untuk menjamin partisipasi pemangku kepentingan lokal dalam proyek akan bergantung kepada siapakah Anda, serta kondisi-kondisi di mana proyek Anda berada. Namun sebagai suatu aturan, Anda akan mau untuk mendapat keyakinan bahwa Anda secara sadar berusaha untuk (1) menentukan semua pemangku kepentingan di daerah proyek; (2) merencanakan bagaimana pendekatan terbaik kepada mereka dalam berbagai langkah pengembangan dan pelaksanaan proyek; dan kemudian (3) ikuti terus pelaksanaan rencana ini.

Disarikan dari buku: Ukuran Keberhasilan “Merancang, Mengelola, dan Memantau Proyek-Proyek Konservasi dan Pembangunan”, Penulis:Richard Margoluis dan Nick Salafsky, Hal: 24.

Pengelolaan, Pengelolaan Proyek

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Memastikan Partisipasi Pemangku Kepentingan Lokal dalam Proyek”

Leave a Reply