Kontribusi Socioecopreneur bagi Pembangunan Berkelanjutan

Feb 14, 2014 No Comments by

Pembangunan ekonomi secara berkelanjutan merupakan proses yang mendorong peningkatan pendapatan per kapita suatu bangsa dalam jangka panjang dengan memperhitungkan faktor keberlanjutan lingkungan dan pastisipasi aktif masyarakat. Keberadaan socioecopreneur yang mapan dusatu negara sangat potensial untuk memberikan kontribusi besar dalam hal; perkuatan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain itu, keberadaan mereka akan mampu mendongkrak produktivitas dengan meningkatkan kemampuan menghasilkan lebih banyak barang dan jasa, serta kreasi produk baru yang juga ramah lingkungan berikut melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat. Keberadaan socioecopreneur di suatu negara juga potensial dalam hal menciptakan teknologi dan jasa baru ramah lingkungan dengan memanfaatkan perubahan teknologi terkini sehingga memungkinkan penciptaan inovasi-inovasi baru produk yang melibatkan masyarakat banyak.

Disamping mereka memiliki potensi besar untuk mampu mengubah dan meremajakan pasar dengan aktif meningkatkan kualitas produk yang siap dan memiliki nilai tambah serta kompetitif dalam harga guna meningkatkan daya saing di pasar global. Dengan kata lain, sumber daya yang melimpah tidak akan berarti apa-apa jika suatu negara tidak memiliki banyak socioecopreneur yang mampu mengolah sumber daya alam secara ramah lingkungan dengan keterlibatan masyarakat untuk kesejahteraan negaranya. Rostow menyebut dengan jelas peran wirausaha dalam arti yang lebih khusus socioecopreneur bagi pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, wirausaha memiliki kemampuan mewujudkan peluang-peluang baru menjadi usaha yang berhasil sehingga seorang socioecopreneur merupakan:

  1. Pencipta lapangan kerja baru baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
  2. Pencipta penghasilan baru baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.
  3. Pembayar pajak baru yang sangat diperlukan oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang berkelanjutan.
  4. Poenghasil devisa bagi socioecopreneur yang bergerak di bidang ekspor.
  5. Pemutar roda sustainable ekonomi karena kegiatannya antara lain dalam produksi dan pemasaran.
  6. Pendorong lahirnya wirausaha baru yang ramah lingkungan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
  7. Sumber dan pengguna kreativitas dan inovasi sehingga dapat menghasilkan pembaharuan dalam segala bidang, antara lain dalam bidang produksi, manajemen, dan pemasaran.
  8. Pelaku fungsi sosial, yaitu melaksanakan corporate social responbility. Seperti pendirian fasilitas pendidikan, kesehatan, keagamaan yang dibangun oleh perusahaan swasta.

Sebagaimana diketahui bahwa modal yang digunakan dan dikembangkan oleh sistem produksi socioecopreneur dalam menjalankan UKM terbagi menjadi lima, yaitu modal sumber daya manusia, modal sumber daya alam, modal finansial, modal sosial, dan modal budaya. Dengan kapasitas manusia yang berkembang, individu di dalam masyarakat akan memiliki kemampuan untuk mengakses dan mengekploitasi kesempatan yang terbuka, termasuk kesempatan pembentukan lapangan kerja dan eksploitasi sumber daya alam yang ada, untuk kelangsungan dan perbaikan hidupnya. Perkembangan ini akan meningkatkan aktivitas ekonomi di dalam komunitas tersebut. Perkembangan yang terjadi untuk setiap daerah akan menjadi perkembangan yang unik karena masing-masing daerah mempunyai modal budaya yang unik. Akibat bersifat lokal, perkembangan socioecopreneur akan meningkatkan modal budaya masing-masing daerah sehingga budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam akan dilestarikan.

Dari sisi ekonomi makro, perekonomian sebuah negara dengan socioecopreneur yang memiliki memiliki industri UMKM yang mapan akan lebih tahan terhadap krisis perekonomian global yang sering melanda perekonomian dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu level indepedensi di dalam keberjalanan ekonomi dari aktivitas ekonomi berbasis ekspor dan domestik sebuah negara. Jika sebuah negara memiliki aktivitas ekonomi domestil yang berimbang dengan aktivitas ekonomi berbasis ekspor, disaat perekonomian global mengalami krisis atau resesi, pertumbuhan ekonomi dari dalam negerinya sendiri akan menjaga stabilitas ekonomi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan socioecopreneur yang menggerakan industri UMKM di suatu negara, akan membuat negara tersebut berdikari dan berdaulat secara ekonomi.

Disarikan pada buku: Menumbuhkembangkan Socioecopreneur Melalui Kerja Sama Strategis, Pengarang: Adie Nugroho, Dian Andrayanto, Hal: 24-28.

Bentuk Penggalangan, Mobilisasi Sumberdaya

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Kontribusi Socioecopreneur bagi Pembangunan Berkelanjutan”

Leave a Reply