Kambing Hitam dalam Training

Jun 24, 2018 No Comments by

Training adalah hal yang sangat unik. Di beberapa perusahaan yang sangat besar sekalipun, melakukan training masih dianggap “membuang uang” karena hasilnya tidak dapat dinikmati perusahaan seminggu setelahnya. Beberapa Departemen SDM harus melakukan berbagai pendekatan dan berbagai proses yang berbelit-belit agar training diperbolehkan.

Kadang-kadang, proses meminta training ini begitu rumit dan bahkan setelah sampai di tingkat direktur sekalipun tidak ada yang berani menandatangani sehinga departemen SDM akhirnya menyerah dan tidak melakukan training apa pun. Namun, apa yang terjadi ketika situasi bisnis menjadi sulit dan para karyawan ternyata ketahuan tidak mampu bersaing? Departemen SDM dipanggil dan ditanya mengapa tidak berusaha untuk berjuang agar meyakinkan atasan agar tetap melakukan training.

Jalan keluar yang diusulkan oleh departemen lain supaya tidak diperlukan tandatangan untuk training adalah agar SDM merekrut trainer. Jawaban ini tentu saja ada benarnya. Tetapi, mengharapkan bahwa seorang trainer akan dapat memberikan training dalam bidang leadership, mental health, effective working, supervisory, sales, marketing, system thinking, problem solving, customer service, dan puluhan modul lain merupakan beban yang berlebihan bagi trainer terkait.

Solusinya, terutama untuk perusahaan yang tidak berniat memiliki training center adalah melakukan outsourcing ke perusahaan-perusahaan penyedia training yang sudah cukup estabilished. Karena mereka ini hidup dari training mereka, mau tidak mau mereka akan mati-matian mengembangkan ilmu ke sana agar kliennya teteap setia.

Tugas SDM adalah mencari trainer yang tepat untuk kebutuhan yang spesifik. Mau tidak mau beberapa pilihan external trainer yang dilakukan SDM tidak memuaskan semua orang. Sesungguhnya, tidak ada seorang trainer pun yang memuaskan semua tingkat. Andrie Wongso dan james Gwee memberikan training degan karakteristik tertentu, Gede Prama dan Hermawan Kertajaya memberikan training dengan karakteristik tertentu. Begitu pula kelompok yang berbeda, misalnya managemen, membutuhkan training yang berbeda dari kelompok supervisor.

Sumber: Mengapa Departement SDM Dibenci?, Penulis: Steve Sudjatmiko, Hal: 103-104.

Pengelolaan, Sumberdaya Manusia

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Kambing Hitam dalam Training”

Leave a Reply