Ingin Mengubah Dunia

Agu 25, 2018 No Comments by

Dari lantai puncak sebuah gedung perkantoran di Jalan sudirman, Jakarta, Pandji Pragiwaksono menatap bangunan-bangunan tinggi di balik jendela. “Suatu saat, saya akan berdiri di puncak Gedung Wongsoyudo, yang menaungi semua bisnis saya,” kata salah satu pelopor stand up comedy di tanah air ini.

Selain menjadi comic (sebutan untuk pelaku stand up comedy), penyiar radio, dan pembawa acara, Pandji juga membuat usaha bisnis kreatif seperti clothing, penerbitan, penulisan buku dan lagu. Semua bisnisnya berada di bawah bendera Wongsoyudo, sebagai tanda cinta kepada ayahnya, Koespratomo Wongsoyudo.

Pandji mendambakan hidup yang tak sekadar mewarnai dunia. Ia ingin mengubah dunia dengan karya-karyanya. “Jangan cuma nuntut doang, tapi nggak berbuat,” katanya. “Bikin karya sebisa kita.”

Di bidang musik, ia merilis album musik rap pertamanya berjudul Provocative Proactive, pada 2008, Judul album ini juga pernah menjadi nama program bincang-bincang dan diskusi politik anak muda di salah satu televisi swasta.

Di masa kecil, ia ingin menjadi presenter basket. Demi merintis mimpinya, ia melamar menjadi penyiar di Hard Rock FM Bandung, dengan bayaran Rp 200 ribu per bulan. “Saya ingin berbicara mewakili anak muda yang harus didengar suaranya.”

Dengan kemampuannya, Pandji juga berharap bisa mewakili anak-anak penderita kanker untuk mendapatkan donasi. Bersama seorang dokter ahli kanker, pada 2007, Pandji mendirikan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.

Fokus yayasan yang beroperasi di RS Dharmais ini adalah menggalang dana sosial dari perusahaan, mencari relawan yang bersedia menjadi teman bagi anak-anak itu, melakukan sosialisasi, dan menyediakan ambulans secara gratis, “Sejak 2006 mengurusi anak-anak kanker, tapi masih belum bisa menerima kalau ada yang meninggal,” kali ini suaranya tercekat.

 

Pandji Pragiwaksono

Saya, aktif di Twitter sejak 2008, sering menemukan sesuatu yang terus terang membuat hati saya sedih. Pada bio akun-akun Twitter anak muda, sering saya temukan kata “just a…” atau “hanya seorang….”

Mereka sering mendeksripsikan dirinya sendiri sebagai sesuatu yang rendah. Tidak merasa spesial. Sayang, karena mereka adalah pemuda, kaum yang dikenal penuh optimisme. Kini optimisme tampak hilang entah ke mana.

Padahal, setiap anak muda tadi pasti punya idola, dan idola-idola tersebut pasti merupakan sosok-sosok yang optimistis. Tidak ada satu pun orang sukses yang pesimistis. Pasti optimistis. Maka, kalau kita ingin Indonesia jadi negara yang sukses, bangsanya harus jadi bangsa yang optimistis. Di sinilah kita temukan jawaban, mengapa Indonesia susah maju. Salahkan pemudanya, sebagai motor perubahan, yang terlalu larut dalam keraguan.

Optimisme, tidak bisa diciptakan. Dia tumbuh seiring bertambahnya wawasan.

Maka pemuda, berhentilah mencari tahu Indonesia dari berita di TV dan koran saja. temukan Indonesia yang sesungguhnya. Baca dan jelajahi.

Rasakan optimisme itu tumbuh. Ketika optimisme itu penuh, jadikan dia sebagai bensin untuk membakar semangat membangkitkan Indonesia.

Hiduplah Indonesia Raya.

Sumber: Surat Dari & Untuk Pemimpin, Penulis: Pandji Pragiwaksono, Hal: 290-291.

Cerita Perubahan, Mengawal Perubahan, Pertumbuhan

About the author

The author didnt add any Information to his profile yet
No Responses to “Ingin Mengubah Dunia”

Leave a Reply